Laman

Entri Populer

Senin, 15 November 2010

COMIC SANS (Part 1)

"Ting.. ting.." suara alarm yang menandakan pukul 07.00 a.m. dari kamar Kenji berbunyi.
Dia tak mengetahui bahwa hari ini adalah hari dimana SMA Shiba masuk lebih pagi dari biasanya.

"Aduh, gara-gara menonton Shou chan tadi malam aku jadi sulit bangun" ucap Kenji dengan nada lemas.
Ia pun mulai berjalan ke Kamar mandi untuk mempersiapkan kegiatan sekolahnya, di saat dia berjalan ke kamar mandi ia baru mengingat jika hari ini adalah hari dimana SMA Shiba masuk lebih awal.
"Astaga!, jam berapa ini?" begitu dia melihat jam ia langsung berlari ke kamar mandi, dan setelah dia sibuk mempersiapkan sekolahnya dengan terburu-buru dia langsung keluar dan berlari untuk ke sekolah yang kebetulan tak jauh dari rumahnya.
"Owh.. ya ampun, hari ini ada tugas dari pak Yoshiro, aku belum mengerjakannya. Ah tak apalah aku bisa mencontek tugas dari Koutaro" Ia terus berlari menuju SMA Shiba.
"Tap.. Tap..!!" Tiba-tiba seseorang menyusul lari Kenji dari belakang, dan Kenji menoleh ke arah orang itu.
"Apa?, Koutaro?" ucap Kenji dengan ekspresi kaget.
"Sudah diam! Aku juga terlambat gara-gara menonton Film baru itu, Aku tak ingin ketinggalan aksi Youko chan dalam film itu" sambil memalingkan wajahnya dari Kenji.
"Lalu?, jangan bilang kalau kau juga tak mengerjakan tugas dari pak Yoshiro"
"Sudahlah, yang terpenting kita sampai sekolah sebelum terlambat" sahut Kotarou.
"Aaahh.. seharusnya aku tak memberitahumu tentang film itu" kata Kenji kesal.

DING DONG DING DONG, terdengar bel sekolah dari jauh, Kotarou dan Kenji pun mempercepat lari mereka.
"Hei Kotarou!!" panggil Kenji kepada Kotarou dengan nada mengejek. Tanpa menjawab Kotarou hanya menoleh pada Kenji.
"Ayo balapan lagi! Siapa yang terakhir sampai di kelas traktir makan di kantin sekolah" tantang Kenji.
"Kau pikir aku akan kalah darimu? Kau sudah lima kali kalah dariku, haha.." ejek Kotarou
"Sudahlah jangan banyak bicara ayo kita lakukan" bentak Kenji.
Mereka pun melakukan start seperti atlet olimpiade.

“SATU.. DUA.. TIGA.. GO!!" Teriak mereka berdua.
TAP.. TAP.., suara langkah kaki mereka berdua berlari dengan cepat.
Kotarou berada di depan Kenji, wajar saja dia adalah siswa yang berprestasi dalam semua mata pelajaran Olahraga.
"Hah.. Kali ini aku tak akan mengalah padamu" kata Kenji dengan suara pelan.

Sementara itu mereka masih seru bersaing sengit di trotoar jalan di daerah Shiba. Kotarou berada di sisi kanan trotoar sedangkan Kenji berada di sisi kiri trotoar. Kecepatan lari Kotarou terhambat akibat ada beberapa pengguna trotoar dan tong sampah.
"Ini kesempatan ku" ucap Kenji dalam hati. Ia pun berhasil menyamai posisi Kotarou.
Gerbang sekolah mulai terlihat dari jauh. Kenji dan Kotarou saling memandang dan menganggukkan kepala seakan-akan mempunyai maksud tertentu. Mereka berlari terbagi dua, Arah Kenji ke kiri dan Kotarou ke kanan. Ternyata mereka berniat melompati pagar sekolah yang tingginya kurang lebih 2m.

Wuuuuusssshh.. Kenji dan Kotarou berhasil melompati pagar itu seperti memiliki kekuatan superhero. Namun saat mendarat dari lompatan Koutaro hampir kehilangan keseimbangan sehingga Kenji berlari di depan.
"Ayo Kotarou!!" ejek Kenji kepada Kotarou, karena tidak memperhatikan langkah dia tersandung dan terjatuh di halaman sekolah. BRUUKHH!!
“Aahh.. sial" Gumam Kenji.
"Ha..ha..ha.." tawa Kotarou keras sambil memegang perutnya seakan-akan ada lelucon yang amat lucu di depannya, namun tanpa pikir panjang Kotarou langsung berlari menuju pintu depan sekolah.
"Hehe.." senyum kenji seperti menunjukan sikap licik, ia melihat tali sepatu Kotarou terlepas dan terinjak oleh kakinya sendiri.
BRUUKHH!!, Kotarou pun terjatuh.
"Bwahahaha.." balas tawa Kenji kepada Kotarou.
Kemudian Kotarou melemparkan batu kecil kekepala Kenji.
KLOTAK, batu itu mengenei kepala Kenji.
"Menyebalkan!!, ucap Kotarou.
"Hahaha.. kau lihat kita seri Kotarou, lain kali aku akan mengalahkanmu" kata Kenji.
"Dasar bodoh, kau bisa seri denganku karena sedang beruntung" gumam Kotarou. "Sudahlah ayo kita masuk kelas" kata Koutaro sambil bangkit dari posisi jatuhnya. Kenji msh sibuk membersihkan pakaiannya.
"Hei Kotarou tunggu aku" Teriak Kenji yang tertinggal langkah Kotarou dan berlari mengejarnya sambil membetulkan dasi yang terlepas akibat persaingan tadi.

Kotarou yang berada di depan membuka pintu geser kelasnya yang bertuliskan 'Kelas 1a'.
GREEEKKK!!!, suara pintu kelas terbuka, serentak semua siswa melihat ke arah mereka berdua tak luput Pak Yoshiro pun ikut menoleh ke arah mereka.
"Hei Kotarou.. Kenji.. kenapa kalian terlambat?" tanya Pak Yoshiro dengan sedikit marah.
Kenji dan Kotarou hanya diam saja, sepertinya mereka bingung ingin memberikan alasan apa untuk Pak Yoshiro.
"Baiklah, hari ini bapak sedang berbaik hati kepada kalian" kata Pak Yoshiro.
"Apa?, dia benar Pak Yoshiro kan?, tumben sekali dia mengijinkan siswa yang terlambat untuk duduk di kelas" kata Kenji sambil berbisik kepada Kotarou.
"Hah.. mana ku tahu, mungkin tadi pagi kepalanya terbentur tiang listrik" kata Kotarou sambil melangkah ke tempat duduknya dan melatetakkan tasnya di atas meja, Kenji pun mengikuti Kotarou ke tempat duduknya yang berada di belakang Kotarou.
Kemudian Kenji menepuk pundak Kotarou dari belakang,
"Apa?" ucap Kotarou serentak.
"Kita masih punya satu masalah lagi" bisik Kenji.
"Apa maksudmu?" tanya Kotarou.
"Tugas Pak Yoshiro" bisik Kenji lagi.
Tiba-tiba Pak Yoshiro beranjak dari tempat duduknya, dan berjalan mengelilingi siswa.
"Anak-anak, hari ini bapak mempunyai sebuah pengumuman" kata Pak Yoshiro.
Serentak seluruh siswa tersenyum senang bercampur heran ingin tahu.
"Bapak punya kabar baik, kalian tahu kan Film 'The Next Samurai'?, besok shuting film itu akan di lakukan di daerah Shiba termasuk juga sekulah kita" kata Pak Yoshiro.
"Jadi bapak ingin, jadi kalian harus jaga sikap kalian saat shuting berlangsung" kata Pak Yoshiro lagi.
Seluruh kelas yang semula tenang berubah menjadi ramai, dan Kenji yang semula serius memperhatikan Pak Yoshiro langsung memunculkan senyum gembira.
"Hei dengar Kotarou, itu artinya Shuko Chan akan ada di sini" kata Kenji dengan senangnya.
"Memangnya apa menariknya Shoko Chan, aku lebih suka Youko Chan" balas Kotarou.
"Hah, setidaknya Shuko Chan itu lebih manis daripada Youko Chan yang mirip monyet itu" ejek Kenji.
"Apa kau bilang?, siapa yang mirip monyet!!??"
Kenji dan Kotarou sibuk saling mengejek, sementara itu Pak Yoshiro mulai tergangu dengan ulah mereka.
"Hei dua bersaudara, diamlah!!" teriak Pak Yoshiro kepada mereka berdua.
"Jangan ikut campur kakek tua!, siapa yang kau sbut bersaudara????" teriak Kenji dan Kotarou bersamaan tak memperhatikan siapa yang baru saja telah mereka teriaki.

DUG..!!! suara penghapus mengenai kepala Kotarou dan Kenji yang dilemparkan oleh Pak Yoshiro.
"Aduh.. aduh.. sakit" suara Kenji dan Kotarou sambil memegangi kepala mereka.
"Ha.. ha.. ha.. " siswa yang lain tertawa melihat Kenji dan Kotarou, seketika itu pula Kenji dan Kotarou menunjukkan ekspresi tidak senang.
"Menyebalkan" ucap Kenji dan Kotarou bersamaan.
DING..DONG..DING..DONG.., bel istirahat berbunyi seluruh siswa mulai sibuk dengan kegiatan istirahat mereka sementara itu Kenji dan Kotarou masih di kelas tanpa meninggalkan tempat duduknya, begitu juga Kotarou.
"Aku masih tak percaya jika Film itu akan di buat disini" kata Kenji dengan gembira.
"Sudahlah, hal itu kita bicarakan nanti saja" sahut Kotarou "Ada hal yang lain yang ingin ku bicarakan denganmu, hari ini apa kau dirumah?" tanya Kotarou.
"Tentu saja, kau tak perlu bicara aku sudah tau maksudmu. Semua sudah ku sediakan"
"Bagus, aku sudah tak sabar ingin memulai Komik kita"
Dengan penuh semangat Kenji membalas perkataan Kotarou "Aku juga, ayo kita menangkan Festival Anemone"

Jam yang dinanti para siswa SMA Shiba akhirnya datang juga, bel pertanda jam sekolah telah usai, semua siswa sudah mulai keluar dari kelas masing-masing, ada juga yang masih sibuk di kelas untuk memulai aktivitas Club yang biasa mereka lakukan setelah pulang sekolah. Seperti biasa kedua sahabat ini selalu pulang bersama, Kenji dan Kotarou berjalan dari gerbang sekolah dan berjalan menuju arah yang biasa mereka lewati setiap harinya. Mereka sudah sibuk dengan pembicaraan yang serius.
"Kenji, memangnya komik apa yang akan kita buat untuk Festival Anemone?" tanya Kotarou.
"Kalau soal itu sepertinya aku juga belum sempat memikirkannya bagaimana kalau cerita tentang petualangan?" jawab Kenji dengan nada malas.
"Kita coba saja nanti"

Mereka kemudian melanjutkan kembali perjalanan pulang dari sekolah. Beberapa saat kemudian mereka berpisah di persimpangan jalan, Kenji pun sudah sampai di rumahnya.
"Aku pulang!" kata Kenji sambil membuka pintu dan melepaskan sepatunya. " Kenapa tidak ada yang menjawab?" tanya Kenji dalam hati.

Ia kemudian masuk ke dalam toko di samping rumahnya yang juga milik orangtuanya sendiri melalui pintu yang menghubungkan keduanya. Kenji membuka pintu, di dalam toko hanya ada Nao, Nao adalah adik perempuan Kenji yang berusia 14 tahun Kenji kemudian menemuinya.
"Kakak... Sudah pulang ya?" tanya Nao begitu melihat Kenji masuk ke Toko.
"Ah... iya, kenapa cuma sendirian, ibu kemana?" balas tanya Kenji.
"Ibu baru saja pergi kak"
"Oh iya, Komik pesanan Kotarou mana?, bukankah aku letakkan disini kemarin" kata Kenji sambil mencari barang itu di rak dekat meja kasir.
"Oh itu kak" sambil mengambil barang di sampingnya "Ini sudah aku kemas untuk Kak Kotarou" dan menunjukan bungkusan kado bemotif bunga lengkap dengan hiasan pita di atasnya.
"Kenapa jadi seperti ini?" tanya Kenji heran dengan bungkusan itu.
Nao tersenyum manis "Ini spesial untuk Kak Kotarou"
"Ada-ada saja kau ini Nao" Sambil mengambil bungkusan itu dari tangan Nao, tpai Nao kemudian menyahut bungkusan itu kembali "Ah kakak, jangan!! biar aku saja yang kasih ini ke ke Kak Kotarou"
"Iya.. terserah kau saja lah, nanti Kotarou juga akan kesini kok"
"Benarkah kak?" tanya Nao, "Wah senangnya..!!"
"Ya sudah Nao, aku mau istirahat di kamar, pangil aku jika Kotarou datang"
"Iya.."

Beberapa menit kemudian seorang pria membuka pintu toko dan masuk ke dalam toko, sedangkan Nao hanya memandang pria itu dengan penuh kekaguman sambil tersenyum sepertinya Nao sudah merasakan apa itu Cinta Pertama.
"Ah Nao, kenapa kau memandangku seperti itu?" tanya Kotarou dengan penuh heran, dia tak mengetahui bahwa adik perempuan Kenji itu menyukainya.
"Tidak apa-apa kak.." kata Nao karena malu "Karena aku menyukai kakak" Kata Nao di dalam hati.
Namun Kotarou tidak menyadari jika dia memiliki seorang pengagum ia menganggap semua tiu hanyalah sapaan.
"Nao, Kenji mana?" tanya Kotarou.
"Ada kak, dia sedang di kamar. emmmmh.. mau ku panggilkan?" jawab Nao.
"Ah tidak perlu, biar aku saja yang menyusulnya" sambil melangkah pergi.
Tiba-tiba Nao memegang tangan Kotarou saat dia hendak pergi ke kamar Kenji.
"Kakak, tunggu sebentar" pinta Nao, kemudian mengambil bungkusan yang ada di meja kasir.
"Ada apa Nao?" tanya Kotarou dengan sedikit gugup karena sikap Nao.
"Ini pesanan komik kakak, sudah aku siapkan" dan menyerahkan bungkusan itu kepada Kotarou dan tersenyum.
"Ah iya.. Trimakasih Nao" kata Kotarou kemudian pergi ke kamar Kenji sambil memasukkan komik pesananya ke dalam tasnya .
Kotarou membuka kamar Kenji dan mendapati Kenji sedang menggambar di meja kerjanya.
"Hei Kenji, kau sedang apa dengan komik-komik itu?" tanya Kotarou begitu melihat Kenji yang menggambar sambil membolak-balikkan komik-komik di atas meja kerjanya hingga berantakan.
"Aku bingung harus menggunakan gambar seperti apa untuk komik kita" jawab Kenji yang masih membolak-balikkan komik dan menggambarnya di kertas sketsa.
Kotarou kemudian mendekati Kenji dan mengambil salah satu komik yang ada di meja kenji. "Benar juga, selain cerita kita juga harus memperhatikan versi gambar yang akan digunakkan" kemudian meletakkan komik itu kembali, meletakkan tas ransel yang kelihatannya berat dan mengeluarkan keperluan alat untuk menggambar komiknya.
"Tapi sebaiknya kita menggunakkan gambar standar saja, lagipula itu jenis gambar yang paling mudah diterima pembaca, iya kan?" jelas Kenji.
"Lalu untuk tema bagaimana?" tanya Kotarou lagi.
"Aku sich lebih suka komik yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari, dengan genre roman komedi" jawab Kenji.
"Tapi cerita semacam itu sudah banyak, dan mungkin peminatnya hanya anak-anak remaja"
Setelah berdebat cukup lama antara Kenji dan Kotarou akhirnya menemukan jalan keluar.