Laman

Entri Populer

Selasa, 21 September 2010

Lyrics : Tetsuya - Looking For Light

Tozasanaide asu e no tobira
Namida de sabitsuiteiru kagi wa ima mo koko ni aru yo
Shimaikonda atama no naka no garakuta subete sutetara
Sora ni sukoshi chikazukeru yo

Osorezu yuke sukoshi no yuuki wo mune ni

Wasurekaketeita kono tokimeki to tomo ni
Nakushita jikan no hari ga ugokidasu yo

Suashi de kakedasu mitai ni kokoro ga odoridashitara
Machi mo kyuu ni irotsukidasu

Akiramenai kagayaki te ni ireru made

Mabayui hikari ni michibikare kirameite
Mada minu sekai ga hora mou soko ni aru
Tatoe tsumazuite kizutsuki mienakutemo
Mayoi wa iranai
Looking for light
Looking for my dream

Wasurekaketeita kono tokimeki to tomo ni
Nakushita jikan no hari ga ugokidasu yo
Mabayui hikari ni michibikare kirameite
Mada minu sekai ga hora mou soko ni aru
Tatoe tsumazuite kizutsuki mienakutemo
Mayoi wa iranai
Looking for light
Looking for my dream

Senin, 06 September 2010

Tomizawa, Pembalap Berbakat yang Pergi Terlalu Dini

Pembalap Moto2, Shoya Tomizawa, kehilangan nyawa akibat kecelakaan di Sirkuit Misano, San Marino. Padahal, Tomizawa adalah pembalap muda yang penuh dengan bakat.

Tomizawa tewas usai terjatuh dari motornya dan kemudian dilindas oleh dua motor dalam balapan Moto2 di Sirkuit Misano, Minggu (5/9/2010). Tomizawa tewas di usia muda: 19 tahun.

Saat meninggal, Tomizawa masih berada di urutan keenam klasemen sementara Moto2. Pembalap yang membela tim Suter itu mengoleksi 82 angka, berselisih 129 angka di belakang Toni Elias yang berada di posisi teratas.

Meski begitu, Tomizawa dianggap sebagai salah satu pembalap paling berbakat yang dimiliki Jepang saat ini. Buktinya sudah tersaji ketika Tomizawa memenangi balapan Moto2 pertama di Qatar dan jadi runner-up di seri berikutnya di Spanyol.

Yang patut jadi kredit positif adalah Tomizawa melakukannya dengan motor yang di atas kertas kalah kelas dibanding rival, belum lagi faktor masih barunya kelas Moto2 dengan motor 4 tak berkapasitas 600cc. Sebagai catatan, Moto2 adalah ajang pengganti GP kelas 250cc yang baru digelar tahun ini.

"Motor kami cuma berharga 30 ribu euro, dibanding motor lain yang berharga 1 juta euro dan dia (Tomizawa) cuma kalah 0,3 detik," seru mekanik kepala Tomizawa, Gilles Bigot, seusai seri Spanyol awal tahun ini.

Sebagai tambahan informasi, Bigot adalah mekanik yang sangat berpengalaman karena pernah menjadi mekanik yang mengantar Alex Criville jadi juara dunia 500cc tahun 1999.

Namun, bakat Tomizawa dipastikan tidak akan berkembang dan berbuah gelar lagi. Kecelakaan tragis di Misano telah merenggut nyawanya. Sayonara, Tomizawa.

sumber : http://m.detik.com